Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Akibat harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit anjlok beberapa bulan terakhir serta mahalnya harga remp...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-
Akibat harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit anjlok beberapa bulan terakhir serta mahalnya harga rempah seperti Cabai mengakibatkan nilai jual beberapa pasar minggu dan pasar harian di Aceh Singkil anjlok dan sepi pembeli. Rabu (17/07/2019).
Dengan anjloknya harga jual Sawit berdampak pada sepinya minat pembeli di pasar pasar tradisional yang ada di Aceh Singkil, sehingga mengakibatkan para pedagang sayur dan ikan merugi.
Menurut penuturan salah seorang pedagang sayur Ukak menjelaskan mereka harus merugi setiap jualan di pasar harian karena sepinya pembeli.
"Kami harus merasakan kerugian setiap berjualan di pasar, biasanya barang dagangan yang kami jual seperti sayur mayur pada jam 11.00 wib sudah habis. Namun beberapa bulan terakhir sangat jauh menurun karena tidak adanya pembeli," kata Ukak.
Bisa di pahami sendiri kalau berjualan sayur itu tidak bertahan lama kena terik matahari, pada siang hari sayur itu sudah layu.
"Kami berharap ada solusi dari pemerintah, mengingat kami menggatungkan harapan hanya dari berjualan sayur," kata Ukak.
Sementara itu penuturan salah seorang pembeli Eva (IRT) mengatakan kenapa pasar bisa sepi mengatakan karena dampak murahnya harga Sawit.
"Ini semua dampak dari anjloknya harga TBS Sawit, yang dimana beberapa bulan terakhir harganya turun drastis mulai harga Rp. 850 per kilo kini sudah mencapai Rp. 500 perkilo, sehingga untuk berbelanja di pasar harus mikir dua kali," tutur Evi.
"Harga Sawit berbading terbalik dengan harga kebutuhan pokok, untuk Cabai saja harganya kini sangat mahal mulai dari Rp.80.000 sampai dengan Rp.100. 000 perkilo, bagaimana lagi mungkin ini sudah masanya," ucap Evi dengan nada lemas.
Penulis: Rusid Hidayat