BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Ratusan mahasiswa Aceh dari berbagai universitas menggelar aksi demonstrasi dan menggeruduk Kantor Di...
BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com - Ratusan mahasiswa Aceh dari berbagai universitas menggelar aksi demonstrasi dan menggeruduk Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Jumat (26/07/2019).
Mereka meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Pertanian Aceh terkait isu pelaporan yang banyak beredar di media terhadap seorang Keuchik dan petani berprestasi di Aceh Utara dan kini menjadi tersangka terkait isu pelaporan oleh Dinas Pertanian Aceh terkait penjualan bibit pertanian tanpa label. Mereka merasa adanya kejanggalan dalam kasus ini, sehingga mereka mendatangi Kantor Dinas Pertanian Aceh.
Ratusan mahasiswa sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan aparat karena mereka memaksa masuk kedalam Kantor Dinas Pertanian Aceh untuk menjumpai Kepala Dinas. Warga yang melihat di sekitaran lokasi pun ikut berdatangan dan ingin mengetahui keributan di kantor tersebut.
Mahasiswa yang merasa dipermainkan karena Kepala Dinas tak kunjung menemui mereka maka mereka memilih melakukan orasi-orasi untuk memanggil pihak Dinas Pertanian Aceh dengan tujuan agar pihak terkait segera menemui mereka.
Salah satu orator aksi Sulthan Alfaraby mengatakan bahwa sepertinya banyak 'setan' dan cukong yang bermain di Kantor Pertanian Aceh sehingga membuat pihak terkait enggan menemui mahasiswa dan seolah tidak berpihak kepada rakyat.
"Saya rasa disini banyak 'setan' dan cukong yang bermain, oleh karena itu mereka tidak berani keluar menemui rakyat, perut-perut mereka sudah terisi dengan kemunafikan makanya tidak mau menemui kita, Kalau memang mereka tidak salah dan berpihak kepada rakyat, kenapa sampai sekarang mereka tidak ada satu pun yang berhadir disini, kenapa cuma ada para aparat," ujar Sulthan.
Tak lama kemudian orasi-orasi panas lainnya mulai disuarakan oleh mahasiswa lainnya dan akhirnya Kepala Dinas Pertanian pun mengizinkan mereka masuk ke dalam kantor meskipun hanya diizinkan 10 orang saja tapi mereka tetap memaksa masuk semua dengan alasan keterbukaan.
Setelah memintai klarifikasi dan sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dan pihak Dinas Pertanian, akhirnya Kepala Dinas Pertanian bersedia menandatangani perjanjian untuk mencabut surat kepolisian yang membuat Keuchik dan petani berprestasi tersebut kini mendekam dalam penjara.
Surat perjanjian tersebut ditandatangani oleh Hanan, SP. MM selaku Kepala Dinas Pertanian Aceh.