Aceh Tengah/liputaninvestigasi.com - Beberapa hari yang lalu ada pasien yang sakit jiwa yang di posting di media sosial yang lalu yang di...
Aceh Tengah/liputaninvestigasi.com - Beberapa hari yang lalu ada pasien yang sakit jiwa yang di posting di media sosial yang lalu yang diduga kuat pasien dari Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon. Selasa (11/6/2019)
Menurut informasi dari salah satu masyarakat yang melihatnya pasien keluar dari rumah sakit dan berdiri di tengah jalan depan rumah sakit tersebut.
Setelah itu beberapa oknum perawat langsung menjemput pasien dengan cara menyeret dan memaksa untuk masuk ke ruangan rumah sakit.
Menurut informasi yang di terima media ini, pasien di seret diduga kuat dilakukan oleh oknum perawat.
Saat dikonfirmasi, Direktur Dr. Hardi Yanis Mengatakan postingan video di media sosial facebook, Instagram, itu tidak benar. Ia juga menjelaskan kronologis kejadian yang sebenarnya.
Menurutnya, kejadiannya tidak seburuk yang di unggah di media sosial selama 30 menit sebelum kejadian Nurzanah tidur di jalan aspal diangkat tukang becak ke IGD. Lalu bangun keluar lagi kejalan dan mengganggu lalu lintas jalan raya, Nurjanah tidur lagi di jalan dan mengganggu jalan masuk pasien ke rumah sakit.
"Ketika kami berusaha mengangkat Nurzanah meronta ronta sambil membuka pakaian bagian bawahnya maka terpaksa kami seret," jelasnya
Sementara kepala bidang keperawatan Dr. Yunasri menjelaskan, pasien yang sakit jiwa itu berasal dari Genting Gerbang, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah yang bernama Nurzanah pasien yang diduga kuat melakukan pelemparan batu dan teriak teriak di tengah jalan depan rumah sakit.
Karena itu petugas keamanan rumah sakit umum Datu Beru Takengon melakukan pengamanan dengan cara menjemput dan membawa pasien ke dalam rumah sakit.
Dr. Yunasri juga mengatakan bahwa pasien ini dulu pernah di rawat di rumah sakit namun setelah sembuh pasien yang gangguan jiwa ini sudah tidak di rawat lagi di rumah sakit.
"Tidak ada oknum perawat rumah sakit Datu Beru Takengon menyeret pasien, dan pasien sakit jiwa itu bukan di rawat di rumah sakit ini dan informasi yang di posting di media sosial itu tidak benar," katanya
Dr. Yunasri juga mengatakan pihak petugas pengamanan rumah sakit umum Datu Beru Takengon (Security) membantu pasien dan membawa pasien dari jalan menuju ruangan rumah sakit.
"Karena pasien mengalami gangguan jiwa ini sangat meresahkan masyarakat dengan melakukan pelemparan batu maka pihak security mengamankan sementara ke ruang jiwa. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tutupnya (Suriya Efendi)