Aceh Singkil/liputaninvestigasi. Com- Salah satu jembatan yang di jadikan masyarakat sebagai objek wisata yamg bernama jembatan pelangi ...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi. Com-
Salah satu jembatan yang di jadikan masyarakat sebagai objek wisata yamg bernama jembatan pelangi biasa orang menyebutnya, dulu sering didatangi oleh para pelancong dari luar Kecamatan Singkil Utara dan bahkan sempat Viral di media sosial akibat ke uniknya, namun kini nasibnya sangat memprihatinkan. Jum'at (5/04/2019).
Kondisi jembatan pelangi yang langsung menghubungkan ke makam Ulama "Tompat" ini sudah rusak parah bahkan nyaris roboh.
Padahal dulunya jembatan ini selain perlintasan penduduk juga tempat para pelancong ber Swapoto karena keunikanya yang memiliki banyak warna di setiap bilahan tiangnya hasil swadaya masyarakat juga.
Jembatan tersebut berada di Desa Gosong Telaga Selatan, Singkil Utara, Aceh Singkil, tidak jauh dari jalan masuk ke Objek Wisata Cemara Indah.
Karena tidak ada respon Pemerintah terhadap perbaikan jembatan ini, masyarakat sekitar berinisiatif melakukan renovasi dengan cara Gotong Royong.
Jembatan sepanjang 45 meter tersebut, bukan hanya untuk ber SwaPoto melainkan perkebunan masyarakat juga ada di seberang jembatan itu, serta perlintasan para Peziarah ke makam Ulama yang bernama Tompat.
Salah satu warga Nasib menjelaskan kepada awak media mengatakan kondisi jembatan itu sangat memprihatinkan.
" jembatannya sudah mulai lapuk dan banyak lantai dan tiangnya yang sudah tidak layak pakai," Ucap Nasib
Kata Nasib, dana untuk merehab jembatan yang sering disebut jembatan pelangi itu, dikumpulkan warga dengan cara swadaya dengan mengumpulkan dana seadanya setelah itu baru di kerjakan bersama-sama.
Sementara itu Sekretaris Camat Kecamatan Singkil Utara, Ansari mengatakan, pihaknya telah pernah mengusul perbaikan jembatan kepada Pemerintah Daerah, namun belum juga terealisasi.
"Perbaikan jembatan harus dilakukan secara menyeluruh, Sebab bila hanya mengganti dengan kayu yang baru, dipastikan tidak akan bertahan lama," pintanya.
Bila perlu jembatan itu jangan lagi menggunakan material kayu, seharusnya sudah permanen terbuat dari beton.
Memang waktu itu dari Pihak Dinas PUPR pernah mengecek lokasi jembatan ini, direncanakan jembatan ini diganti dengan jembatan beton gantung.
"Kalau jembatan ini jembatan gantung kata pihak PUPR tidak bisa menggunakan dana APBK melainkan harus menggunakan dana Otsus, karena butuh biaya yang cukup besar,"ucapnya nasir menirukan.
"Mudah mudahan ini cepat terealisasi, agar warga tidak lagi takut-takut untuk melintas," tandasnya.
Penulis:Rusid Hidayat