BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com- Terkait insiden kekerasan yang terjadi terhadap mahasiswa saat melakukan aksi protes PT EMM di Kantor ...
BANDA ACEH/liputaninvestigasi.com- Terkait insiden kekerasan yang terjadi terhadap mahasiswa saat melakukan aksi protes PT EMM di Kantor Gubernur Aceh, Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiry sangat menyesalkan tindakan tersebut.
"Kami FPI Aceh sangat menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap adik-adik mahasisawa dan mahasiswi, dengan penembakan Gas air mata dan kekerasan lainnya," tuturnya kepada media ini. Selasa (10/4/2019) malam
Menurut Tgk Muslim, padahal mahasiswa melakukan aksi demi keselamatan kekayaan bumi dari jarahan asing dan aseng, seharusnya Pemerintah harus berterimakasih dan menerima mahasiswa dengan baik serta berdialog dengan mereka sekaligus menerima aspirasi mahasiswa dan pemuda.
"Bukan menghindari maupun lari, tetapi informasi yang Kami peroleh bahwa Plt Gubernur Aceh tidak menemui mahasiswa sehingga mahasiswa ingin menduduki kantor Gubernur, sehinga terjadi insiden yang sangat tidak diinginkan," kata Tgk Muslim
Ketua FPI Aceh tersebut juga menyebutkan Gubernur dan Wakil Gubernur dipilih oleh rakyat bukan jabatan warisan dan bukan kursi hadiah, tetapi pilihan rakyat, maka Gubernur dan Wakil Gubernur harus mau menerima rakyat dan bertemu dengan rakyat, jangan lari dari rakyat.
"Di Aceh selalu jika ada aksi dari rakyat Gubernur lari, ini yang mengecewakan, maka Plt Gubernur harus bertanggung jawab dalam masalah ini, jangan orang yang berjuang untuk rakyat yang disalahkan dan dipenjara, pemimpin enak makan gaji dari uang rakyat, tapi rakyat terjajah," tegasnya
"Begitu juga kami sangat kecewa dengan sikap orang-orang yang sudah bertindak diluar kewajaran dalam membubarkan massa, dengan cara kekerasan, maka Kami mohon diusut sampai tuntas," tambahnya
Tgk Muslim juga menyebutkan FPI juga menolak PT EMM dan mendesak Pemerintah untuk mencabut izin PT EMM, serta meminta pemerintah tidak menjual kekayaan bumi Aceh untuk para asing dan aseng.
"Jangan jual kekayaan bumi kita untuk Asing dan Aseng, masih banyak rakyat yang lapar dan tak ada lapangan kerja, kenapa Pemerintah tidak memikirkan bagaimana kekayaan bumi kita bisa diambil sendiri, untuk kekayaan daerah dan kekayaan rakyat kita?, kenapa Pemerintah tidak memikirkan bagaimana itu bisa kita sendiri yang ambil, jangan diambil orang,?" tutur Ketua FPI Aceh tersebut.