TAKENGON: liputaninvestigasi.com - Mahasiswa KPM STAIN GP yang sedang mengabdi di Kampung Gelumpang Payung itu sebelumnya membuat ampas ...
TAKENGON: liputaninvestigasi.com - Mahasiswa KPM STAIN GP yang sedang mengabdi di Kampung Gelumpang Payung itu sebelumnya membuat ampas tebu menjadi salah satu hiasan di perumahan warga dengan nama Ampas Tebu Lampion.
Tidak cukup sampai di situ, Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat KPM di Kampung Gelumpang Payung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah itu ciptakan daun yang biasa di anggap tak bermanfaat kini menjadi salah satu makanan ringan.
Badri di dampingi rekan rekanya saat di temui media ini di posko KPM setempat. Sabtu (23/2/2019) mengatakan bahwa daun Mulberry yang sering di sebut oleh masyarakat sekitar daun kerto.
Daun yang biasa di jadikan oleh masyarakat untuk makanan hewan ternak, kambing, biri-biri namun sebuah kreativitas mahasiswa KPM tersebut menunjukan dan menjadikan daun kerto itu sebagai makanan tradisional khas gayo yang di sebut dengan nama Daun Kerto Peyek.
'Cara pembuatan dan mengolah daun kerto itu menjadi Daun Kerto Peyek sebagai makanan ringan dengan mengunakan bahan Tepung Terigu, Ketumbar, Masako, Kemiri, Kacang Tanahk", ungkap Badri
"Di samping itu juga mereka yang sedang mengabdi akan menghadirkan ide-ide baru dan siap di tampilkan kepada masyarakat serta membantu masyarakat menuju perubahan di desa Gelumpang Payung itu", Harapanya.