Takengon - Wakil Bupati Aceh Tengah bersama Unsur Forkopimda para SKPK, Badan dan Kantor dilingkungan Pemerintah serta Tokoh Agama, Orma...
Takengon - Wakil Bupati Aceh Tengah bersama Unsur Forkopimda para SKPK, Badan dan Kantor dilingkungan Pemerintah serta Tokoh Agama, Ormas, Mahasiswa, dan seluruh Masyarakat peringati hari pahlawan yang berlangsung di lapangan Sekdakab Kabupaten Aceh Tengah. Sabtu (10/11/2018)
Pada upacara Peringatan Hari Pahlawan walaupun dibayangi dengan gerimis dan mendung, namun upacara yang dipusatkan di Lapangan Sekdakab dan yang diikuti oleh seluruh elemen masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, PNS, TNI dan Polri tetap mengikuti prosesi upacara dengan penuh khidmat.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Firdaus meminta kepada seluruh elemen masyarakat, baik Pemuda untuk menjadikan Peringatan Hari Pahlawan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan.
"Teruslah bekerja dan bekerja dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera sebagaimana cita-cita perjuangan bangsa ini,” Ungkapnya
Sebagaimana termuat, lanjutnya dalam sila kelima Pancasila yang berbunyi ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’, juga berharap agar peringatan Hari Pahlawan ini dijadikan sebagai momentum untuk menumbuh-kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.
Nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman, karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman.
Makna dari tema tersebut adalah untuk menginternalisasi jiwa semua anak bangsa, agar nilai kepahlawanan terpatri dan merasuk ke dalam sanubari yang paling dalam untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan yaitu rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik.
Menurut H.Firdaus SKM saat ini Bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktifitas Bangsa. Mulai dari terjadinya konflik intoleransi antar umat beragama, berkembangnya faham radikalisme, tawuran antar kampung maupun antar pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan sebagainya.
“Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri Bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua,” Tutup Wakil Bupati(S'E).