BIREUEN - Aliansi mahasiswa dan masyarakat Bireuen( AMKB) Menyambut baik langkah yang di ambil oleh pihak Tim Evaluasi Anggaran Provinsi...
BIREUEN - Aliansi mahasiswa dan masyarakat Bireuen( AMKB) Menyambut baik langkah yang di ambil oleh pihak Tim Evaluasi Anggaran Provinsi Aceh tahun 2018 mengenai APBK-P, menyangkut pembelian mobil dinas Bupati Bireuen senilai 1,9 Miliar yang telah dicoret.
Pengadaan mobil dinas baru Bupati Bireuen yang dianggarkan pada Alokasi Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Perubahan 2018 itu menuai protes dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bireuen (AMKB) yang mulanya berunjuk rasa didepan gedung DPRK Bireuen (08/18) dan di kantor Bupati Bireuen pada (23/18). Sehingga dilakukan evaluasi oleh Tim Evaluasi Anggaran Provinsi, dan hasilnya tidak menyia-nyiakan perjuangan mahasiswa dan Masyarakat Bireuen tersebut.
Koordinator aksi iskandar atau sapaan tuih mengucapkan, terimakasih banyak atas kerjasama DPRK, Pemerintahan Bireuen dan Tim Evaluasi Anggaran Provinsi yang sudah mencoret pengadaan mobil dinas baru Bupati Bireuen, jenis Land Cruiser Prado tersebut.
“Dan semoga anggaran yang dialihkan untuk program lain dipergunakan untuk kepentingan rakyat, dan bisa bermanfaat untuk kaum dhuafa yang ada di Kabupaten Bireuen. Kita berharap eksekutif dan legislatif Bireuen dapat memprioritaskan program pro-rakyat,” Katanya. Selasa (30/10/2018).
Lanjutnya, Perjuangan para Mahasiswa dan Masyarakat Bireuen yang tergabung dalam AMKB tidak sia-sia. Teruslah bersuara dan melakukan kritikan-kritikan yang membangun terhadap pemerintah, juga peran insan pers dalam fungsi kontrolnya.
Para pemuda dan mahasiswa-mahasiswi tetap semagat dalam memperjuakan keadilan, jangan pernah pudar menyuarakan kebaikan.
Insya Allah kami akan terus berperan dalam mengontrol kinerja pemerintahan baik dari lageslatif atau pun eksetutif. Sampai sekarang kami belum diam, kami akan terus memantau kenerja Pemerintahan Kabupaten Bireun dalam menjalankan roda pemerintahan agar selalu mengedepankan kepentingan rakyat miskin, pembangunan dan kemakmuran masyarakat Bireun.
Dan selama ini kami bersuara bukan karena anti pemerintahan sekarang ini, tetapi kami bersuara karena tidak tega melihat kondisi masyarakat Bireuen yang masih banyak hidup dibawah kemiskinan, jadi bukan demi kepentingan pribadi kami.
"Maka saya mengajak kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat Bireuen untuk sama kita berperan dalam memantau kenerja pemerintahan kalau ada pihak lagislatif dan eksikutif yang tidak memikirkan nasib masyarakat miskin, anak yatim, dan kesejahteraan rakyat, maka jangan takut untuk bersuara dalam mengkritik kinerja pemerintah, karena lagislatif(DPRK) dan eksikutif(Bupati) itu lahir dari rakyat dan dipilih oleh rakyat berarti mereka tugas utama mereka hanya untuk bekerja untuk rakyat, bukan bekerja untuk pribadinya, keluarga dan kelompoknya. Ungkapnya
"Maka sekali lagi saya selaku koodinator aksi damai mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua kawan-kawan saya yang dari mahasiswa dan masyarakat Bireun yang tergabung dalam AMKB, telah berjuang dalam menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga Allah SWT memberikan kita kemenangan dalam menyuarakan keadilan demi masyarakat Bireun. Semoga kita selalu dalam lindungan, dan rahmatnya Allah SWT. Amin yarabbal a'alamin. Tutup Iskandar atau yang sering disapa Tuih.