Bakongan Timur,/liputanInvestigasi.com- Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Aceh Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau diseb...
Bakongan Timur,/liputanInvestigasi.com- Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Aceh Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau disebut Keunduri Maulod, pada bulan Rabiul Awal, Rabiul Akhir dan Jumadil Awal.
Perayaan Maulid, umumnya digelar oleh masyarakat Aceh di mesjid-mesjid, meunasah dan tempat sakral lainnya, bahkan tanpa kecuali di perkantoran pemerintah. Seperti halnya pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H/2021, yang berlangsung di Mesjid Syamsurrahman Gampong Ujong Pulo Cut Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan, Senin (04/01/2021).
Camat Bakongan Timur, Dimiyatri S.Sos, disela-sela menghadiri acara Maulid tersebut menyatakan memang sudah menjadi tradisi umat islam merayakan Maulid Nabi, bahkan merupakan acara kenduri yang terbesar bila dibandingkan dengan tradisi-tradisi lain.
"Acara ini juga diikuti para teungku-teungku dan santri serta warga sekitar yang khusus undangan, bersama-sama membacakan berzanji dan berbagai zikir puji-pujian terhadap kisah baginda rasul," ujarnya
Sebutnya, dalam melaksanakan peringatan Maulid ini, warga menggelar kenduri besar dengan mengundang anak yatim dan warga Gampong Ujong Pulo Rayeuk, Seubadeh, Sawah Tingkeum dan Seuleukat.
"Bila tidak kenduri Maulod, bagi masyarakat itu sesuatu yang kurang, begitulah kecintaan kepada baginda Nabi Muhamma SAW, sehingga masyarakat berlomba-lomba membawa makanan yang telah dimasak untuk dibagikan kepada warga yang hadir dari gampong tetangga itu dan masyarakat yang berkumpul di mesjid," kata Dimiyatri
"Makanan, lauk pauk dan buah biahan diisi dalam tempat khusus, yaitu sanggen atau dalong, dalam tempat tersebut warga membawa diantar ke mesjid, lalu dibuka untuk dicicipi makan bersama, setelah usai menggelar zikir dan diiringi salawat serta doa bersama," pungkasnya||NB
