liputaninvestigasi.com - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya (Disnaker...
liputaninvestigasi.com - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya (Disnakerstran) bersama anggota DPRK Nagan Raya tinjau Translok Gampong Blang Lango Kecamatan Seunagan Timur, Sabtu (15/2/2020).
Lokasi Translok yang berjarak sekitar 15 Km dari pusat Kecamatan Seunagan Timur itu berada diseberang sungai dengan menggunakan rakit mesin untuk menyeberang dan selanjutnya menggunakan sepeda motor yang sudah disiapkan warga Translok Gampong Blang Lango.
Jalan yang berlumpur dan berbukit-bukit itu sangat menyulitkan para pengendera disebabkan karena badan jalan terlalu licin untuk menuju kelokasi pemukiman rumah transmigrasi lokal (translok) pengendara harus berhati-hati.
Tujuan peninjauan yang dilakukan Pemkab Nagan Raya yang turut juga didampingi LSM Humans Initiative dari Provinsi Aceh serta Camat Seunagan Timur, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Nagan Raya, M. Maksum,S.IP, Koramil 09 Seunagan Timur, Lettu Sutiar dan Babinsa Gampong Blang Lango Serka Amilin.
Mereka ingin mengetahui langsung problema dan keluhan dari masyarakat yang berdomisili di daerah itu, yang selama ini sering diperbincangkan pada media sosial.
Plt. Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Drs. Mahdali pada saat melakukan kunjungan langsung melakukan pertemuan dengan masyarakat setempat di SD Translok.
Pada saat pertemuan berlangsung tokoh masyarakat menyampaikan tiga hal kepada Pemkab Nagan Raya yakni mengenai jembatan penyeberangan yang menghubungkan kelima gampong didaerah tersebut dan gangguan hama gajah liar yang selama ini kerap merusak rumah dan perkebunan warga, serta sektor pendidikan juga tak luput dari pembicaraan.
Ketiga masalah ini ditanggapi langsung oleh Kadisnakertran Nagan Raya, Drs Mahdali, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tidak akan tinggal diam dan akan memperjuangkan semua keluhan masyarakat, terutama mengenai gangguan gajah, ini akan kita bicarakan dengan BKSDA Aceh untuk mencari solusi bagaimana cara penanganan yang tepat supaya gajah-gajah tidak berkeliaran lagi dipemukiman warga.
Masalah pendidikan menurutnya masih berjalan lancar, belakangan ini SD Translok Blang Lango tidak menjadi tanggungjawab Pemkab Nagan Raya dikarenakan masih berstatus SD Translok, "cuma pada akhir tahun 2019 baru diserahkan kepada kita," ungkap Mahdali yang merupakan Asisten Administrasi Setdakab Nagan Raya.
Meskipun demikian, Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya telah memfasilitasi penempatan tenaga guru yakni 1 orang PNS dan juga Guru THL (tenaga harian lepas). Sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik sampai saat ini.
"Kedepan lanjutnya, karena SD Translok ini sudah diserahkan kepada kita baru mulai kita benah, baik itu peningkatan infrastruktur maupun penambahan tenaga guru, sehingga mutu pendidikan di SD ini setara dengan SD lainnya di Kabupaten Nagan Raya," ungkapnya.
Sementara itu anggota DPRK Nagan Raya, Sigit yang didampingi Wakil Ketua Puji Hartini dan anggota DPRK lainnya Said Alwi mengungkapkan bahwa pihaknya akan memperjuangkan semua keluhan masyarakat bersama pihak eksekutif, dan ia berharap agar masyarakat tetap tenang dan bersabar terhadap kondisi yang dialami saat ini.
"Persoalan ini akan kita cari solusi secara bersama-sama antara pihak eksekutif dan legislatif termasuk ide-ide dari masyarakat akan kita tampung," ungkap Sigit.
Disamping itu, Camat Seunagan Timur, T. Muchsin mengatakan, dalam waktu dekat ia akan melakukan duduk bersama dengan Keuchik gampong untuk membahas persoalan gangguan gajah termasuk juga masalah jembatan penghubung dikawasan itu, yakni gampong Blang Lango, gampong Kila, Gampong Kandeh, gampong Blang Teungku dan Gampong Tuwi Meulesong.
Pada saat itu rombongan juga sempat melihat rumah Ibnu Afan (53 tahun) warga Blang Lango yang tertimpa pohon akibat diguyur hujan lebat dan angin kencang.(Rahmat.P.Ritonga).