liputaninvestigasi.com - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mengatakan elit di Kabupaten Aceh Timur, durh...
liputaninvestigasi.com - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mengatakan elit di Kabupaten Aceh Timur, durhaka pada rakyatnya, karena dianggap tidak sensitif pada kesengsaraan yang dialami masyarakat yang masih dililit kemisksinan dan pengangguran bertahun - tahun lamanya. Pernyataan itu dilontarkan Ronny menanggapi program pemerintah Kabupaten Aceh Timur menyerahkan tiket umrah kepada 27 jamaah. Mereka adalah terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disiplin dan berprestasi dan tokoh masyarakat serta tokoh lainnya.
"Sepertinya elit Aceh Timur ini durhaka pada rakyatnya, beda kata dengan perbuatan, beda janji kampanye dengan kenyatannya. Rakyatnya kesusahan, mereka malah menggembar - gemborkan urusan yang tidak nyambung dengan kesengsaraan rakyat, bahkan terkesan hobi buang - buang anggaran demi kesenangan pribadi dan kelompok serta kerabat kekuasaan," kata Ronny, Selasa 3 Desember 2019.
Dalam pernyataan persnya itu, Ronny juga mempertanyakan urgensi mengenai hal tersebut kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur H. M. Ikhsan Ahyat, S. STP, M. AP yang melepas jamaah Umrah di Aula Serbaguna Idi pada Senin 2 Desember 2019.
"Saya mau tanya pak Sekda, Aceh Timur ini kan yang saya tahu masalah utamanya adalah kemiskinan dan pengangguran, tapi kenapa justru hal - hal tidak mendesak yang dikedepankan dan digembar - gemborkan di media? Apakah para elit tidak peduli pada kesengsaraan rakyatnya, saya belum pernah melihat pak Sekda dan elit lainnya begitu sibuk memikirkan rakyat miskin," ketus Aktivis HAM tersebut.
Ronny menghimbau publik terutama pihak LSM, Mahasiswa, Ormas, Wartawan dan elemen kekuatan sipil lainnya sebagai kontrol sosial, untuk memantau dan mengusut program - program serta kebijakan pemkab Aceh Timur yang dinilai tidak tepat dan terkesan menghambur - hamburkan anggaran.
"Itu uang negara, bukan uang pribadi atau punya keluarga, jadi jangan digunakan seenaknya, masih banyak rakyat miskin dan pengangguran yang harus diperhatikan, daripada mengedepankan hal - hal tidak mendesak," tegas putera Idi Rayeuk berdarah Aceh - Minang itu sembari mendesak pihak terkait mengumumkan ke publik siapa - siapa saja yang disebut menerima tiket umrah selama beberapa tahun terakhir.
Ronny berharap Pemerintah Aceh Timur sadar dan instrospeksi diri, serta fokus mempercepat solusi bagi kesejahteraan warga Aceh Timur.
"Sebagai anak rakyat, dalam konteks Aceh Timur, saya ingin fokus bicara kemiskinan dan pengangguran saja dulu, karena itu yang saya lihat sehari - hari sebagai problem sosial papan atas di Aceh Timur, lalu darimana datangnya PNS berprestasi, kalau rakyatnya tidak merasakan kinerja pemerintah secara optimal?. Sebaiknya Pemkab fokus dulu berbagai solusi mengatasi masalah kemiskiman dan pengangguran," pungkas eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menutup keterangannya.