BIREUEN/liputaninvestigasi.com - Terkait dugaan DPRK Bireuen menyetor uang sebanyak Rp 400 juta kepada pihak tertentu, uang tersebut diku...
BIREUEN/liputaninvestigasi.com - Terkait dugaan DPRK Bireuen menyetor uang sebanyak Rp 400 juta kepada pihak tertentu, uang tersebut dikumpulkan dari setiap anggota dewan sebanyak Rp10 juta, dan uang itu diduga disetor oleh salah satu pegawai di DPRK Bireuen
Mengenai hal itu, Kabag Risalah dan Hukum di DPRK Bireuen, saat ditemui media ini diruang kerjanya, Senin 16 September 2019 mengaku tidak tahu masalah tersebut.
"Saya tidak pernah menyetor uang, dan saya juga tidak melihat terkait itu," katanya
Saat disinggung bahwa menurut informasi yang didapati media ini, uang tersebut harus disetor oleh pihaknya, tidak boleh orang lain, Muktar juga berdalih dengan alasan tidak tahu.
"Hana kutupu long nyan dan long hana setor uang (tidak tahu saya itu dan saya tidak menyetor uang)," tambahnya.
Sementara salah satu anggota dewan 2014-2019 berinsial W mengaku pemotongan ada, tetapi tidak tahu diberikan untuk siapa.
"Nyan hana jelas, dikoh-dikoh, hana long tuoh nyan, dipotong ada cuma tidak tahu dikasih buat siapa," katanya
"Waktu itu tidak jelas, dibilang ada pemotongan, buat siapa tidak tahu dan keperluan untuk apa juga tidak tahu," tambahnya
Hal senada juga diungkapkan salah satu mantan anggota DPRK Bireuen yang mengaku benar, bahwa ada pemotongan seluruh dewan sebesar Rp10 juta, uang itu diberikan kepada pihak tertentu, pemotongan itu dilakukan dengan 2 tahap.
Pemotongan gaji tahap pertama dilakukan sebelum puasa sebesar, Rp 5 juta, sedangakan tahap kedua dilakukan setelah lebaran sebanyak Rp 5 juta, total jumlah gaji dewan yang dipotong sebesar Rp 10 juta sebanyak 40 anggota dewan dengan jumlah uang sebesar Rp 400 juta.
"Benar, termasuk saya salah satu yang dipotong gajinya sebesar Rp10 juta, itu diberikan kepada pihak tertentu," ungkap sumber itu berinsial FR.
FR menjelaskan bahwa pertama ia menolak dan tidak setuju jika uang itu diberikan kepada pihak tersebut, namun karena banyak dewan yang setuju akhirnya ia juga mengikuti. "pertama saya tidak setuju dan tidak terima, tetapi jika mereka minta bantuan setiap anggota dewan menjelang habis masa jabatan, itu tidak masalah dan kita kasih berapa yang ikhlas bukan seperti ini," katanya
"Kemaren tu banyak dewan yang protes tidak terima, tetapi banyak yang tidak berani dan ini diduga ada permainan orang dalam, karena hanya boleh orang itu yang setor sedangkan orang lain tidak boleh," ungkapnya.
Penulis: Pimpinan Redaksi Fauzan