Bireuen/ liputaninvestigasi.com - Diduga Bupati Saifannur sebagai pembohong. Pasalnya, ucapan yang pernah dilontarkan oleh orang nomo...
Bireuen/liputaninvestigasi.com - Diduga Bupati Saifannur sebagai pembohong. Pasalnya, ucapan yang pernah dilontarkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Bireuen tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Masyarakat kecewa termasuk para pengusaha kecil, karena Bireuen seperti warisan keluarga. Hal itu diungkapkan salah satu masyarakat berinsial MA, kepada media ini, Senin 23 September 2019.
Ia menjelaskan, sebelum Saifannur menjadi Bupati, ia pernah mengucapkan bahwa kantor bupati yang megah, mewah dan besar yang dia buat, suatu hari dia (Saifannur) pasti akan duduk disitu untuk membawa kesejahteraan Bireuen. Selain itu, disaat ingin mencalonkan diri menjadi Bupati Bireuen, ia juga mengucapkan bahwa dirinya tidak mau kalah, jangankan kalah seri pun tidak mau, makanya apapun akan dilakukan supaya menang pada pilkada lalu.
"Saya akan maju dan siap mendaftarkan diri menjadi calon Bupati Bireuen, tetapi saya tidak mau kalah, jangankan kalah seri saja saya tidak mau," ungkapnya meniru perkataan Saifannur saat itu.
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa, Saifannur pernah mengucapkan dengan tegas bahwa dia akan mewakafkan diri untuk Kabupaten Bireuen demi kesejahteraan masyarakat Bireuen. Ucapan itulah yang membuat para pendukung termasuk MA semangat bekerja untuk memenangkan Saifannur untuk menjadi Bupati Bireuen.
BACA JUGA:
Dewan Dilantik, Mahasiawa dan Pemuda Demo 2 Tahun Kepemimpinan Saifannur Muzakkar
2 Tahun Saifannur Muzakkar Pimpin Bireuen Dinilai Belum Ada Perubahan
Bahkan komitmen Saifannur saat itu, ia akan peduli terhadap pengusaha kecil, jika dirinya menjadi Bupati, semua pekerjaan dari APBK Bireuen diharamkan untuk dikerjakan oleh perusahaannya, "Kamat kata-kata long, ubena but APBK Bireuen kupeuharem dikerjakan oleh perusahaan long," (kamu pegang kata-kata Saya, semua pekerjaan dari APBK Bireuen, saya haramkan dikerjakan oleh perusahaan saya)," kata MA meniru ucapan Saifannur.
"Ternyata semua ucapan dia tidak sesuai dengan kenyataan, ucapan Saifannur mewakafkan diri untuk Kabupaten Bireuen demi kesejahteraan Bireuen malah sebaliknya, Bireuen yang telah mewakafkan diri untuk Saifannur, begitu juga mengenai kegiatan, diharamkan dikerjakan perusahaanya tetapi nyatannya, semua dilapangan dikerjakan oleh keluarganya," ungkapnya
"Semua ucapan dia tidak ada yang benar, sehingga kondisi ekonomi di Bireuen sangat disayangkan, pekerjaan dikerjakan oleh keluarganya, keluarga dia belanja yang kecil saja bukan di kios-kios tetapi di Supermarket, di Swalayan besar dan di Medan, sehingga uang itu tidak beredar di Bireuen, pengusaha kecil gigit jari, bagaimana ekonomi bisa meningkat dan masyarakat sejahtera," tambah MA yang mengaku pernah dekat dengan Bupati Saifannur.
Sumber itu juga mengaku menyesal mendukung dan bekerja untuk memenangkan Saifannur menjadi Bupati Bireuen, karena menurutnya, banyak masyarakat Bireuen saat ini kecewa, 2 tahun kepemimpinan Saifannur tidak ada perubahan yang ada penurunan. "Kalau tidak percaya bisa ditanya kepada masyarakat Bireuen apa mereka sudah sejahtera atau sebaliknya," ungkapnya
"Memang Bupati orang kaya, bahkan pernah mengaku kekayaan dia tidak akan habis dimakan hingga tujuh keturunan, tapi saya tidak mengakui, karena walaupun dibilang kaya raya, tetapi buktinya dari yang kecil hingga yang besar dilahab semua, Bireuen mau dijadikan warisan keluarga. Semoga tidak menjadi orang munafik dan cepat sadar," tutupnya
Seperti diketahui, sebelumnya rekanan mengaku 2 tahun kepemimpinan Saifannur, mereka mengeluh. Pasalnya, selama 2 tahun ini sudah apatis dengan proses lelang yang ada. Artinya, tidak mungkin bisa menang karena kongkalikong antara pejabat dan peserta yang akan dimenangkan, sudah sistematis dan terstruktur.
BACA JUGA:
2 Tahun Kepemimpinan Saifannur Kontraktor Mengeluh, Diduga Adanya Kongkalikong Pejabat, Kepala Inspektorat : Itu Tidak Ada
Diduga Proyek Milyaran yang Digugat Milik Adik Bupati Bireuen, Ini Kata Muklis
Terkait hal tersebut, media ini sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada Bupati Saifannur melalui Whatsapp, namun tidak terkoneksi karena diduga Whatsapp media ini sudah di blokir, begitu juga saat dihubungi melalui telepon seluler, terhubung namun tidak dijawab, demikian juga pesan yang dilayangkan kepada ajudan melalui whatsapp untuk disampaikan kepada Bupati, namun belum juga ada balasan hingga berita ini ditayangkan.
Penulis: Redaksi Fauzan