Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Dinas Syariat Islam dan Dayah Aceh Singkil melaksanakan kegiatan Itsbat Nikah bagi korban konflik da...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Dinas Syariat Islam dan Dayah Aceh Singkil melaksanakan kegiatan Itsbat Nikah bagi korban konflik dan masyarakat miskin yang bekerja sama dengan Mahkamah Syariah Aceh. Rabu (11/09/2019).
Kegiatan Itsbat Nikah diselenggarakan di aula pertemuan Badan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Singkil. Sedikitnya ada 90 peserta yang mengikuti Itsbat Nikah dari seluruh Aceh Singkil.
Kepala Dinas Syariat Islam Aslinuddin mengatakan, tujuan dari Itsbat karena masih banyak rumah tangga belum memiliki akta, hal ini disebabkan kurang antusias atau enggannya masyarakat mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA), di samping adanya pemahaman tidak pentingnya akta nikah.
Menurutnya, akta nikah akan membantu suami istri untuk melakukan kebutuhan lain yang berkaitan dengan hukum. Misal, hendak menunaikan ibadah haji, menikahkan anak perempuannya yang sulung, pengurusan asuransi kesehatan dan lain sebagainya.
Kegiatan ini sudah yang kedua kali dan dengan peserta terbanyak, dulu sudah pernah dilaksanakan tepatnya tanggal 26 September 2017 dengan jumlah peserta 50 pasang.
Ia menambahkan keseluruhan peserta ada 90 Pasang yang di ikuti oleh 9 Kecamatan antara lain:
- Kecamatan Singkil 8 pasang.
- Kecamatan Kuala Baru 4 pasang.
- Kecamatan Singkil Utara 9 pasang
-kecamatan Suro 16 pasang.
- Kecamatan Simpang kanan 11 pasang.
- Kecamatan Gunung Meriah 9 pasang.
- kecamatan Danau paris 7 pasang.
- Kecamatan Singkohor 17 pasang dan yang terakhir
- Kecamatan Kuta Baharu 9 pasang.
"Acara ini diselenggarakan selama dua hari, mengingat waktu dibutuhkan dan pengecekan admintrasi peserta harus dilakukan dengan valid," tuturnya
Salah satu peserta dari Kecamatan Singkohor Samsul Bahri mengaku acara itsbat ini diketahui melalui KUA Kecamatan dan perwakilannya di Desa, menurut informasi yang diterima, siapa saja yang tidak memiliki buku nikah dapat mengikuti kegiatan Isbat tersebut.
"Saya taunya dari pengumuman di desa dan kecamatan sehingga saya bersama istri mendaftar, karena selama 26 tahun saya berkeluarga tidak memiliki buku nikah," Kata Samsul.
Dengan adanya kegiatan ini, ia merasa sangat senang sekali, setelah puluhan tahun tidak memiliki buku nikah dan tidak terdaftar akhirnya bisa terdaftar.
Ia menjelaskan, kenapa tidak memiliki buku nikah, karena dari awal dia menikah tidak ada diberikan oleh pengurus, dulu setelah nikah, tidak ada lagi di informasikan pengurusan untuk pembuatan buku nikah. Makanya tidak ada buku nikah hingga sekarang.
"Saya bersyukur bisa nengikuti kegiatan ini apalagi ini diadakan secara gratis dan dipermudah, jadi tidak mungkin kesempatan ini kita sia-siakan," imbuhnya.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu
