liputaninvestigasi.com - Pasca tsunami Desember 2006 semua pihak yang terlibat dalam konflik bertekad untuk membangun rasa saling percaya...
liputaninvestigasi.com - Pasca tsunami Desember 2006 semua pihak yang terlibat dalam konflik bertekad untuk membangun rasa saling percaya.
Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik di Aceh secara terhormat bagi semua pihak, dengan solusi yang damai, menyeluruh, dan berkelanjutan. Demi mewujudkan rakyat Aceh yang terhindar dari penindasan, dan menciptakan Aceh dan Indonesia yang sejahtera.
Pemerintah RI dan GAM menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah di Aceh, Undang-undang penyelengaraan pemerintah di Aceh, koodinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sesuai dengan butir perjanjian, kesepatan hukum dan Undang-undang harus melalui koordinasi antara DPR RI dengan Legistlatif Aceh.
Simbol-simbol wilayah Aceh yaitu bendera, lambang dan himne, serta partisipasi politik, HAM, ekonomi dan nota kesepakatan lain yang terdapat dalam butir-butir kesepakatan yang sampai saat ini belum terealisasikan secara sempurna serta reintegrasi ke dalam masyarakat mengenai kesejahteraan masyarakat dan mantan pasukan GAM yang terlibat.
Mereka harus mendapatkan kesejahteraan dan jaminan sosial yang layak oleh pemerintah serta adanya pengaturan keamanan yang utuh bagi segenap rakyat Aceh dan harus adanya misi monitoring Aceh serta menyelesaikan segala konflik yang masih tersisa.
Sudah 14 tahun nota kesepakatan itu tertulis bagaimana realisasinya dalam masyarakat kita?. Apakah masyarakat Aceh sudah sejahtera dan mantan pasukan GAM mendapatkan apa yang seharusnya di dapatkan dari perjanjian yang di buat dahulu.
Rival Perwira Ketua BEM Unsyiah menyatakan bahwa pemerintah Aceh harus segera mencari jalan keluar terkait butir perjanjian yang belum selesai secepatnya harus di upayakan oleh pemerintah salah satunya terkait bendera, lambang dan himne yang sampai saat ini belum mendapatkan titik terang.
"Pada momentum peringatan 14 tahun MoU Helsinki ini hendaknya kita sama-sama membuka mata untuk terus berbenah dan harus siap untuk menyelesaikan butir-butir perjanjian demi kesejahteraan rakyat Aceh," puntanya