BIREUEN/liputaninvestigasi.com - Terkait dengan pembelian mobil jabatan oleh anggota dewan melalui tim banggar DPRK Bireuen dengan jumlah...
BIREUEN/liputaninvestigasi.com - Terkait dengan pembelian mobil jabatan oleh anggota dewan melalui tim banggar DPRK Bireuen dengan jumlah anggaran mencapai Rp 1,8 milyar, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bireuen(AMPB) meminta untuk membatalkan pengadaan mobil tersebut.
"Kita berharap pengadaan mobil itu dibatalkan karena masih banyak rumah warga miskin yang belum tersentuh perhatian dari Pemerintah Bireuen," kata Tuih kepada media ini. Jum'at 12 Juli 2019.
"Saya harap pihak dewan dan tim Banggar jangan cuma memikirkan kepentingan operasional dinasnya saja tetapi tolong utamakan kepentingan rakyat karena dewan wakil rakyat dan dipilih oleh rakyat, jadi tolong utamakan kepentingan dan kemakmuran rakyat, jangan disaat akan mau habis jabatannya seenaknya aja menggunakan anggaran," tambahnya
Menurut Tuih, kehidupan ekonomi masyarakat Bireuen saat ini sangat merosot dan kritis, kepada pihak dewan diharapkan harus lebih memikirkan kondisi masyarakat miskin, karena itu diminta kepada pimpinan DPRK Bireuen dan tim Banggar untuk segera mencoret anggaran pengadaan mobil dan dialihkan anggaran tersebut untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat Bireuen.
BACA JUGA:
Ambisi Bupati Ingin Menikmati Mobil Mewah Dari Uang Rakyat Bireuen
Tuih menambahkan, jika pihak dewan beserta tim Banggar tetap melakukan pengadaan mobil tersebut maka jangan salahkan masyarakat dan pihaknya jika dalam waktu dekat ini akan melakukan penggerakan massa, dan melakukan demo di depan kantor DPRK Bireuen.
Padahal, kata Tuih, pihaknya dari AMPB saat itu sudah pernah mengingatkan pihak pimpinan DPRK Bireuen melalui audiensi untuk tidak melakukan pengadaan mobil tersebut karena kondisi ekonomi masyarakat Bireuen sangat merosot dan kritis, lebih baik anggaran pengadaan mobil itu digunakan untuk kemakmuran rakyat Bireuen saja atau dialihkan untuk pembangunan kantor DPRK yang sedang di bangun saat ini.
"Jadi pihak dewan jangan pura pura bodoh, pembangunan kantor dewan yang baru belum selesai dibangun, jadi dana tersebut lebih baik digunankan untuk pembangunan kantor dewan saja," katanya
BACA JUGA:
Ambisi Saifannur Menikmati Mobil Mewah Dari Uang Rakyat, Zulkarnaini : Seharusnya Ada Sikap Malu Dari Rezim Ini
"Insya Allah saya dan kawan-kawan dari AMPB dalam waktu dekat ini akan menjumpai pimpinan DPRK untuk mempertanyakan hasil dari sepakatan kita waktu melakukan audiensi beberapa bulan yang lalu, karena pihak dewan mengatakan akan mencoba untuk membatalkan perencanaan pembelian mobil dinas tersebut melalui sidang rapat anggaran nanti," demikian tutur Tuih