Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Sidang Paripurna Istimewa di kantor DPRK Aceh Singkil. Jum'at (26/4/2019), memperingati hari Jad...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com-Sidang Paripurna Istimewa di kantor DPRK Aceh Singkil. Jum'at (26/4/2019), memperingati hari Jadi Kabupaten Aceh Singkil ke - XX setiap 27 April yang setiap tahunnya rutin di laksanakan.
Dalam sidang tersebut dipimpin oleh wakil ketua DPRK Juliadi, turut di hadiri oleh Bupati Aceh Singkil (Dulmusrid), Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Argamuda, Dandim 0109/Singkil Letkol Inf Saifuddin, Ketua Pengadilan Negeri Singkil, Kejaksaan Negeri Singkil, serta para undangan lainnya.
Acara Sidang Paripurna Istimewa tersebut nampak hanya dihadiri beberapa orang anggota DPRK saja, yang dimana seharusnya sidang ini harus di hadiri ke 25 orang dewan mengingat agendanya tentang kemaslahatan Aceh Singkil kedepan.
Dalam kesempatan itu Bupati Aceh Singkil Dulmusrid menyebutkan, peringatan hari jadi Kabupaten Aceh Singkil harus dijadikan momentum dan pendorong motivasi pembangunan karena bernilai pondasi sejarah.
"Dua puluh tahun perjalanan Kabupaten Aceh Singkil sudah berusia matang dalam menapaki berbagai macam dinamika dan peristiwa, dimana masa lalu sebuah mata rantai sejarah karena masa lalu adalah sebuah pondasi yang bernilai sebagai referensi menapaki masa kini dan masa depan," Kata Dulmusrid.
Sejak tahun pertama pemerintahannya, Dulmusrid menjelaskan pihaknya telah bertekat untuk memulai pemerintahan dengan semangat bersama untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengajak dengan menambah laju cepat dalam bekerja untuk membangun daerah ini.
"Maka dalam satu tahun perjalanan, kita masih melakukan konsolidasi internal dan memberikan penguatan, intervensi serta merubah paradigma berfikir kita dengan selalu mengingat pada satu kata kunci kemajuan, yaitu Change (ganti) atau perubahan," tuturnya
Ia juga menambahkan perubahan secara individu atau bersama - sama pada pola pikir dan cara memandang kehidupan, akan sangat menentukan arah dan orientasi dalam bekerja dan membangun daerah ini.
Sebagai konsekuensi logis dari perubahan, diperlukan kemampuan yang cerdas dan cermat dalam memandang diri dan lingkungan, mengenali kemampuan dan kelemahan yang kita miliki, mendaya gunakan potensi dan kesempatan melalui perencanaan yang akurat dan terukur.
"Ciri pertama dari sebuah perubahan adalah mampu mengenal dan memahami secara mendalam dari mana kita memulai dan titik mana yang kita tuju," jelasnya
"Artinya," Perubahan" sesungguhnya diilhami oleh sebuah kenyataan bahwa Kabupaten Aceh Singkil selama ini secara realitas, masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Aceh,"ungkapnya.
Berangkat dari pemikiran tersebut Pemkab segenap jajarannya harus cepat tanggap (tanggung jawab) dan berlari lebih cepat untuk mengimbangi kemajuan yang terjadi.
Dengan kondisi tersebut membutuhkan perhatian untuk melihat tantangan pembangunan dimasa depan, dengan melakukan intervensi kebijakan maupun program pembangunan yang pro kebutuhan rakyat.
Berbagai upaya dilakukan untuk itu, diantaranya, pembangunan sektor ekonomi pada 2018 telah dilaksanakan program peningkatan kemampuan teknologi industri melalui pembinaan kemampuan teknologi bagi masyarakat.
"Pembangunan fisik berupa infrastruktur mendasar sebagai konektivitas antar wilayah kepulauan dengan daratan yang akan menjadi program priorita kedepan, tutup Dulmusrid.
Penulis: Rusid Hidayat