TAKENGON/liputaninvestigasi.com - Terkait polemik kepala sekolah Dasar Negeri 10 Bebesen, Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, yang t...
TAKENGON/liputaninvestigasi.com - Terkait polemik kepala sekolah Dasar Negeri 10 Bebesen, Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, yang tidak di terima guru pengajar merupakan permasalahan yang urgen khususnya di dunia pendidikan.
Mulyadi ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Aceh Tengah meminta kepala dinas pendidikan Aceh Tengah untuk segera menindak lanjuti tuntutan guru tersebut karena itu akan berdampak buruk terhadap dunia pendidikan khususnya di Sekolah Dasar Negeri 10 Bebesen.
"Kita khawatir jangan nanti seluruh guru di sana akan melakukan mogok mengajar jikalau kepala sekolah tersebut masih di tugaskan di sekolah itu dan ini akan berdampak negatif bagi siswa yang belajar disana. Katanya. Rabu (27/2/2019).
"Saya menduga itu ada unsur politis dalam penempatan kepala sekolah di SD Negeri 10 tersebut karena sudah jelas, 17 guru pendidik yang menolak kepsek ini ditempatkan di sekolah tersebut di tambah 15 tahun kepala sekolah ini sudah pernah mejabat di sekolah itu."tambah Mulyadi
Ketua GmnI juga menegaskan dalam hal ini Instansi terkait agar tidak perlu banyak pertimbangan lagi menunggu sampai tiga bulan untuk masa percobaan, karena 15 tahun yang lalu sudah cukup, menurut mulyadi 17 guru pengajar disana sudah punya catatan baik buruknya tentang kinerja kepala sekolah ini di tambah lagi dengan adanya dugaan Arogansi, dan ketidak transparan kepala sekolah ini.
"untuk itu kita dari GmnI Aceh Tengah meminta kepada kepala dinas pendidikan Aceh Tengah untuk segara memenuhi tuntutan 17 guru di sana agar melakukan penyegaran (pergantian) terhadap kepala sekolah yang di tempatkan di SD Negeri 10 tersebut."tuturnya
Media ini sudah berusaha mengkonfirmasi kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan terkait masalah yang ada di SD Negeri 10 Bebesen tersebut namun belum ada jawaban hingga berita ini di terbitkan.