BANDA ACEH - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mendesak Pelaksana Tugas Gubernur Aceh untuk Mencopot Direktur Rumah Sakit Umum Dokter ...
BANDA ACEH - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mendesak Pelaksana Tugas Gubernur Aceh untuk Mencopot Direktur Rumah Sakit Umum Dokter Zainoel Abidin (RSUDZA).
Sekretaris YARA, Fakhrurrazi menjelaskan desakan ini bukan tidak beralasan dimana saat salah seorang masyarakat yang kebetulan Paralegal YARA sekitar pukul 1.30 dini hari di bawa berobat melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) mendapatkan pelayanan yang buruk dan tidak sesuai seperti slogan slogan yang terpasang di beberapa dinding bangunan RSUDZA.
"Saya melihat sendiri bagaimana pelayanan yang diberikan walaupun saat pertama masuk sudah meminta tolong kepada para dokter di IGD ada pasien butuh pelayanan tetapi tidak mendapat respon, bahkan saat meminta bantuan kepada petugas pengamanan di IGD agar si pasien mendapatkan penanganan dari dokter itu pun tidak terwujud. Kata Fachrurrazi kepada media ini. Senin (10/12/2018).
"Sampai lebih kurang hampir setengah jam tidak ada dokter yang mau melayani tiba-tiba pasien terjatuh dari kursi roda ke lantai itu pun awalnya hanya menjadi tontonan dari sekian banyak dokter di IGD, setelah saya berdebat dan bersuara keras baru ada pelayanan yang diberikan untuk pasien. Tambah Fachrurrazi
Penghargaan prestisius diraih oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) yang sukses meraih prestasi tertinggi untuk pelayanan kesehatan di level nasional, yaitu predikat ‘Best of The Best’ atau terbaik dari yang terbaik untuk kategori RSUD Tahun 2018 dimana sebelumnya juga telah meraih Akreditasi Paripurna lima bintang, yang diberikan oleh SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit).
Dilanjutkanya, Jika seperti ini layanan yang diberikan untuk apa penghargaan setinggi langit dan pemberian penghargaan sebesar itu patut dipertanyakan bagaimana cara mendapatkannya.
Dari beberapa temuan kami masih ada masalah terutama terkait pelayanan yang diberikan RSUDZA terhadap masyarakat Aceh terkesan tidak sepenuh hati dan masih jauh dari standar pelayanan yang baik.
"Untuk apa penghargaan jika hak hak pasien diabaikan, Rumah sakit ini pelayanannya menyangkut nyawa orang bukan pelayanan mengurus KTP. Tutup Sekjen YARA Fachrurrazi dengan Kesal.