REDELONG - Salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah yang bernama Andri 46 Tahun, yang berdomisili...
REDELONG - Salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah yang bernama Andri 46 Tahun, yang berdomisili di Kampung Pante Raya itu yang menderita Hipertensi, dan penyakit gula saat itu sudah dalam keadaan kritis.
Saat pasien tiba di RSUD Muyang Kute dari Pante Raya pada pukul 10.00 WIB, serta pasien langsung di tangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan seterusnya pasien tersebut di bawa ke dalam ruangan penyakit dalam (Melur) pada malam Rabu 22 November 2018, tepat pada pukul 01.00 WIB.
Kronologisnya kondisi pasien tersebut sudah dalam keadaan kritis, namun Dokter yang menangani pasien itu mengarahkan di bawa ke ruangan penyakit dalam, "kondisi pasien yang lagi sekarat seharusnya di bawa ke ruang ICU bukan di ruang penyakit dalam "Melur", Ungkap kekesesalan Indra selaku adik kandung pasien itu, pada media ini. Jum' at (23/11/2018)
Parahnya lagi, kata adk kandung Almarhum Andri, para perawat tidak ada satupun di dalam ruangan penyakit dalam tersebut, sehingga wajar pihak keluarga merasa kesal atas pelayanan bobrok Rumah Sakit Umum Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah, yang lambat dalam menangani pasien yang lagi kritis.
Indra Juga menambahkan, saat itu pasien telah kritis sekali, dan pihak keluarga pasien berharap secepatnya di tangani oleh dokter, setidaknya secara pencegahan (Preventif), agar pasien tidak Hipertensi dan skala gula yang diderita oleh pasien dapat di tangani oleh dokter, malah mengabaikan pasien yang kondisinya telah kritis dan pelayanan medis terkesan tidak profesional dalam menangani pasienya".
Sementara itu Kabid Pelayanan Medis RSUD Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah, Dokter Sri Tabah Hati, saat ditemui pihak media mengatakan, Jika pihak keluarga ingin melakukan komplin atau merasa kurang puas terhadap pelayanan medis di RSUD Muyang Kute, boleh ke unit pengaduan yang nantinya akan dilakukan secara berjenjang atas penangganan pelayanan tersebut.
Dokter Sri Tabah Hati mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan perawat ruangan yang bertugas di penyakit dalam serta Kabid Pelayanan Medis atas Insiden pelayanan terhadap pasien yang kritis dan terkesan di abaikan, "itu nantinya kita bahas pada hari Senin, karena besok (Sabtu-Red) administrasi perkantoran libur", jelas Sri yang di dampinggi beberapa Dokter dan Staf RSUD Muyang Kute.
Ironisnya lagi para oknum perawat yang bertugas di ruangan "Melur" pada malam itu, tidak ada satupun yang menanganinya, sehingga pihak keluarga mengedor pintu perawat, barulah pihak perawat tersebut menangani pasien dan di bawa ke ruang ICU, yang tak lama berselang pasien Andri itu, menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU sekira pukul 05. 00 Wib di pagi harinya".
Sementara itu pihak Media ini sudah berusaha mengkonfirmasi Derektur Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute, Dr.Arwin lewat Via Whatsapp namun tidak ada jawaban serta dilakukan melalui Via sms namun tidak ada respon juga, hingga berita ini diterbitkan. (S'E).