Langsa/liputaninvestigasi.com- Perebutan Ketua SPBUN PTPN I bagaikan bola panas yang menggelinding tidak tentu arah, bahkan M.Yacop, AR m...
Langsa/liputaninvestigasi.com- Perebutan Ketua SPBUN PTPN I bagaikan bola panas yang menggelinding tidak tentu arah, bahkan M.Yacop, AR mengklaim dirinya menjadi ketua SPBUN PTPNI Periode 2020-2025 dengan didukung 9 unit. Bahkan pernyataan M.Yacop AR sebagai ketua pengganti PAW Syaifullah telah beredar di beberapa media masa.
Sehingga fakta yang mencengangkan di publik kembali terjadi. Pasalnya, setelah pencanangan lewat beberapa media, M.Yacop sebagai Ketua Sekjen Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN I tiba-tiba SPBUN PTPN I Aceh, Abdullah
Kamaruddin atau lebih dikenal Cicik memberi pernyataan tegas bahwa telah memberhentikan Sdr. M. Yacob AR dengan tidak hormat sebagai unsur ketua karena telah melanggar AD/ART SPBUN PTPN I pada bulan Februari 2020 dengan SKEP No.001/SKEP/SPBUN/X/2020.
"Hal ini telah kita laporkan dengan resmi kapada Disnakermobduk Aceh, Disnaker Kota Langsa (DPMPTSP), Direksi PTPN I dan FSPBUN Nusantara di Jakarta sebagai induk organisasi," tuturnya.
Lanjut ia menjelaskan bahwa, pemilihan Pergantian Antar Waktu (PAW) pada tanggal 08 Juni 2019 karena ketua umum terpilih Sdr. Adi Yusfan mengundurkan diri telah dilaksanakan sesuai AD/ART dan yang terpilih sdr Syaifullah menjadi ketua Umum SPBUN PTPN I periode 2016 - 2021 sehingga mekanisme yang berjalan tidak diragukan lagi.
Perlu diketahui, sambungnya, dalam berorganisasi tidak dikenal adanya pernyataan bersama lalu mengangkat ketua umum. "Jika membuat mosi tidak percaya sah-sah saja namun tetap dalam koridor AD/ART," ujarnya.
Clain Sdr. M. Yacob AR bisa saja bahwa dia telah di angkat sebagai ketua umum SPBUN PTPN I. "Pertanyaanya, kapan dipilih dan siapa yang memilih Sdr. M. Yacob AR sebagai ketua. Lalu prosesnya apakah sudah berjalan dengan benar," sebut Cicik.
Menurutnya, clain 9 unit yang membuat pernyataan juga masih diragukan karena ada unit/basis yang menolak claim dukungan tersebut karena ada yang diduga tanda tanganya dipalsukan dan ada yg dipaksa untuk menanda tangani pernyataan tersebut.
"Kami menduga ada unsur pemaksaan kehendak disana, dalam sebuah organisasi cara-cara seperti ini tidak baik, apalagi terkait permohonan Muslub yang katanya di mohon oleh sebahagian kecil unit/basis SPBUN PTPN I," ungkapnya.
"Ini juga harus jelas penyebabnya mengapa harus ada Muslub, bukankah roda organisasi yang berjalan selama ini baik-baik saja tanpa kendala. Tapi kenapa tiba-tiba ada yang memohon di Muslubkan lagi, ada apa ini," heran Cicik.
"Bukankah setiap ada keinginan Muslub untuk memberhentikan ketua Umum harus jelas penyebabnya. Jangan karena tidak suka karena ada masalah pribadi dengan seseorang lalu di Muslubkan itu secara tidak sehat dalam berorganisasi," cetusnya.
Lanjut ia mengatakan, disini terus terang pihaknya menolak cara-cara berorganisasi seperti organisasi preman yang sekehendak hatinya membuat keputusan.
SPBUN PTPN I sudah jelas AD/ART nya dan tidak perlu diragukan lagi. "Kami sebagai pengurus yang resmi SPBUN PTPN I sampai saat ini masih solit dan akan terus menjalankan roda organisasi dengan baik dan tanpa ada kepentingan pribadi disana, namun tetap dalam koridor ketentuan yang ada dan dengan misi Perusahaan sehat karyawan sejahtera," tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan awak media ini, namun belum berhasil mengkonfirmasi M.Yacop, AR.(Fud)
