Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Kepala Baitul Mall Aceh Singkil dinilai telah berbohong pada saat acara rapat di ruang Bupati Aceh ...
Aceh Singkil/liputaninvestigasi.com- Kepala Baitul Mall Aceh Singkil dinilai telah berbohong pada saat acara rapat di ruang Bupati Aceh Singkil antara pengurus Pesantren Babussalam dan Sapinatussalamah dengan pihak Baitul Mall mengenai penyaluran uang makan Santri, Selasa (15/10/2019).
Dalam rapat tersebut Kepala Baitul Mall Ali Sadikin mengatakan bahwa pemberian bantuan uang makan bagi para santri dilakukan merata diseluruh Pesantren yang ada di Aceh Singkil.
H. Nonjo mengatakan tidak terima bila Kepala Baitul Mall mengatakan pemberian bantuan merata dilakukan, karena menurut dia masih ada Pesantren yang tidak pernah menerima bantuan tersebut.
"Saya tidak terima kalau ia berbicara seperti itu, karena ada Pesantren yang tidak mendapatkan bantuan dari Baitul Mall seperti Pondok Pesantren Babussalam Batu Korong," kata Nonjo.
Menurutnya, Kepala baitul Mall seharusnya tidak boleh berbicara seperti itu, apalagi didepan Bupati. "Kami tidak terima dengan bahasa kepala Baitul Mall yang mengatakan seruluh pesantren dibantu namun nyatanya tidak ada," ucap Ustadz Nasruddin Tugek pengurus Ponpes Babussalam.
Sementara itu Wakil Bidang Dayah Perbatasan Safinatussalamah Sarkawi, mengatakan bahwa sampai saat ini uang makan bulan Juli tahun 2017 belum di bayar Pemda sebesar Rp.124 juta.
"Uang makan santri di Ponpes perbatasan pada juli 2017 tidak ada dibayarkan oleh Pemda, padahal sudah sangat sering kami kirimkan surat pemberitahuan akan hal itu namun tidak ditanggapi," ucap Sarkawi.
"Namun kemarin pada saat rapat. Bupati mengatakan akan membayar uang makan tersebut pada tahun 2020 melalui Baitul Mall, dan kami sangat berterima kasih," tuturnya.
Ditempat terpisah Kepala Baitul Mall Aceh Singkil Ali Sadikin saat dikomfirmasi wartawan liputaninvestigasi.com diruang kerjanya mengatakan, mengenai bahasa pemerataan itu menurutnya adalah merata di enam Pesantren yang dibantu bukan seluruh Pesantren.
"Bahasa saya saat rapat itu yang mereka katakan bohong ialah pemerataan di enam Pondok Pesantren, dalam arti kata merata mendapat bantuan uang makan 25 santri disetiap Pondok Pesantren," ucap Ali.
"Mereka salah mengartikan bahasa saya," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, perlu diketahui bersama bahwa bukan hanya Pondok Pesantren Babussalam yang tidak mendapat bantuan, melainkan masih banyak Pondok Pesantren juga tidak bisa dibantu, namun akan diupayakan seluruh Pesantren bisa diberi bantuan, dan ini perlu didukung oleh Pemda, jangan hanya mengandalkan dana zakat dan infak, karena dana itu tidak akan cukup.
"Ayo mari kita minta bersama sama kepada Pemda agar dapat menambah anggaran di Baitul Mall, sehingga nantinya seluruh Pondok Pesantren mendapat Bantuan yang sama," ungkapnya
'Kita juga sudah bersyukur karena dapat membantu 6 Pesantren, selama di Pemerintahan Baitul Mall yang baru, karena dulu Baitul Mall hanya bisa memberi bantuan kepada satu Pesantren saja yakni Pesantren Perbatasan," pintanya
Ali Sadikin menambahkan, Pondok Pesantren Babussalam itu masih satu pimpinan dengan Pesantren Safinatussapamah perbatasan atas nama ustadz Abi Hasan.
Sementara itu mengenai belum dibayarnya uang makan santri di Pensantren Safinatussalamah pada bulan juli 2017 itu, karena pihaknya menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat serta adanya perintah Bupati untuk dibayarkan dengan dasar hukum. "Kalau itu sudah ada hari ini kami akan bayar, tidak perlu menunggu tahun 2020," terang Ali Sadikin.
Penulis: Rusid Hidayat Berutu