BIREUEN - Pante Pangah, Gampong Ie Rhop, Kecamatan Gandapura, Bireuen, menjadi salah satu objek wisata baru yang sangat diminati masyara...
BIREUEN - Pante Pangah, Gampong Ie Rhop, Kecamatan Gandapura, Bireuen, menjadi salah satu objek wisata baru yang sangat diminati masyarakat, pantai tersebut yang mulai ditata pada bulan November lalu kini menjadi lebih bagus dan indah.
Dari pertama pantai tersebut dibuka tidak pernah sepi pengunjung baik pagi maupun sore, bahkan kegiatan baik dari sekolah yang ada di Kecamatan Gandapura sering diadakan di pante pangah itu, Pemerintah Kabupaten setempat juga memilih pante pangah tempat diadakan kegiatan salah satunya pada peringati Tsunami tahun 2018 yang dihadiri Wakil Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani SH, M. Si
"Gampong Ie Rhop berada di pinggir pantai, saya melihat pantai kita memiliki potensi keindahan yang berbeda dengan pantai lain, makanya setelah saya dilantik menjadi kepala desa Gampong Ie Rhop pada bulan oktober kemaren langsung saya mengajak masyarakat disini untuk membersihkan dan ditata seindah mungkin. Kata Geuchik Ie Rhop Muhammad Banta kepada media ini. Sabtu (5/1/2019).
"Untuk dibenah pantai ini Saya kuncurkan anggaran dana Desa sebesar Rp.200 juta, Alhamdulillah hasilnya seperti ini, sudah ada mushalla, kios para pedagang dan jambo serta pendukung lainnya sehingga membuat nyaman para pengunjung menikmati saat berada di pante pangah ini. Tambahnya.
Dikatakan Muhammad Banta yang sering disapa Geuchik Amat yang membuat berbeda pante pangah dengan pantai yang lain bahwa wisata berkonsep islami, ramah dan nyaman, bagi pengunjung hanya dikenakan biaya Rp2.000 untuk pembayaran parkir di gerbang utama serta harga makanan dan minuman sama seperti diluar, tidak ada perbedaan walaupun ini tempat wisata.
"Kita terapkan kepada para pedagang untuk menjual baik makanan dan minuman dengan harga biasanya, tidak dijual dengan harga yang mahal sehingga para pengunjung tidak menjadi keberatan disaat menikmati makanan dan minuman di pantai ini. Tutur Geuchik Amat.
Dengan adanya wisata pante pangah tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat di Gampong tersebut, karena sudah disediakan kios sehingga mereka bisa berjualan untuk membantu ekonominya dalam memenuhi kebutuhannya.
Para pedagang di pante pangah bisa laku jualannya hingga Rp.300 ribu sampai Rp500 ribu per hari. padahal mereka berjualan masih terbatas hanya jagung, rujak, kelapa muda snack dan minuman dingin lainnya, karena belum adanya listrik, namun Geuchik Amat mengaku dalam waktu dekat ini akan ada pemasukan listrik sehingga para pedagang bisa berjualan bermacam makanan dan minuman.
Geuchik Amat berharap para pedagang berlaku ramah dan sopan terhadap pengunjung serta menjaga aturan dan kebersihan begitu juga kepada pengunjung untuk mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan konsep islami untuk saling menjaga.
Tempat ini selalu kita awasi supaya para pengunjung menjaga, tidak melakukan hal-hal yang melanggar, tidak berpacaran dan bermesraan, makanya tempat ini kita tata secara terbuka supaya untuk menghindari hal tersebut, sehingga wisata islami benar-benar terwujud di pante pangah ini. Ungkapnya.
Geuchik Amat mengaku masih banyak kendala dan terus akan dibenah dan ditata untuk semakin lebih baik, terutama jalan akses menuju ke Pante Pangah yang perlu diperbaiki serta jalan masuk dan keluar di pantai ini perlu diaspal.
"Tahun ini kita kuncurkan kembali anggaran dana Desa sebesar Rp200 juta untuk kita tata wisata ini, kita berharap kepada pemerintah mengalokasikan dana untuk pembangun wisata ini semakin lebih baik, karena potensi wisata pante pangah ini luar biasa dibuktikan dengan pengunjung semakin hari semakin ramai, sehingga PAD bertambah dan perekonomian masyarakat meningkat. Tutup Geuchik Amat.
Salah satu para pedagang Mulyani yang disapa Bundani kepada media ini mengaku senang karena dirinya sebelumnya tidak ada kegiatan namun dengan dibukanya wisata pante pangah ini bisa berjualan sehingga bisa membantu dan meringankan suaminya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bundani mengaku Suaminya pekerjaan sebagai nelayan yang tidak pasti pendapatannya namun sekarang setiap hari dirinya bisa menabung dari hasil jualannya.
"Untuk saat ini Saya hanya jualan rujak dan jagung bakar namun kedepan jika ada modal akan kita tingkatkan. Kata Bundani
"Alhamdulillah walaupun cuma jual rujak dan jagung bakar setiap harinya laku Rp.200 ribu hingga Rp300 ribu, adalah untung untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Tambahnya
Bundani mengatakan setiap harinya cuma membayar sewa kios hanya Rp.3000 rupiah. Dirinya berharap wisata Pante Pangah terus dikembangkan sehingga makin ramai pengunjung karena baginya dan masyarakat lainnya merasa sangat membantu perekonomian mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara salah satu pengunjung Iskandar dari Kota Lhokseumawe yang dijumpai media ini di lokasi wisata mengatakan sangat senang dirinya berkunjung ke wisata pante pangah tersebut, karena selain pemandangan yang indah dan suasanapun nyaman.
"Saya sangat menakjubkan dengan wisata ini karena saya melihat selain pemandangan pantai yang indah namun disamping itu kita bisa melihat karya seni yang dibuat dari kayu bekas, sehingga tanpa terasa waktu begitu cepat berjalan disaat kita berada di pantai ini. Katanya
Iskandar bersama kawannya mengaku penasaran karena mereka melihat di media sosial Facebook keindahan wisata pante pangah, sehingga membuat mereka langsung berkunjung untuk melihatnya.
"Saya merasa nyaman berkunjung kesini karena saya melihat kendaraan kita dijaga dengan baik tidak ada kekhawatiran, selain itu makanan dan minuman disini harganya sama seperti diluar sana yang bukan tempat wisata, ini benar-benar beda dengan wisata-wisata lain yang pernah saya kunjungi." Katanya
"Saya sebagai pengunjung berharap wisata ini terus dibuat seindah mungkin terutama jalan masuk kesini perlu diperbaiki, karena jalan masuk sempit serta kondisi jalan banyak yang rusak dan berlubang. Tutupnya
